Jumat, 16 Maret 2012

Albani, Muhaddis Tanpa Sanad Andalan Wahabi

albani 2Albani, Muhaddis Tanpa Sanad Andalan Wahabi
Di kalangan salafi (wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddis paling ulung di zamannya. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian mereka tak canggung menyetarakannya dengan para imam hadis terdahulu. Fantastis. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Dan usaha mereka bisa dikata berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadis-hadis edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, “disahihkan oleh Albani, ”. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.
Sebetulnya, kapasitas ilmu tukang reparasi jam ini sangat meragukan (kalau tak mau dibilang “ngawur”). Bahkan ketika ia diminta oleh seseorang untuk menyebutkan 10 hadis beserta sanadnya, ia dengan entengnya menjawab, “Aku bukan ahli hadis sanad, tapi ahli hadis kitab.” Si peminta pun tersenyum kecut, “Kalau begitu siapa saja juga bisa,” tukasnya.

Namun demikian dengan over pede-nya Albani merasa layak untuk mengkritisi dan mendhoifkan hadis-hadis dalam Bukhari Muslim yang kesahihannya telah disepakati dan diakui para ulama’ dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun lalu. Aneh bukan?.

Siapakah Nashirudin al- Albani?

Dia lahir di kota Ashkodera, negara Albania tahun 1914 M dan meninggal dunia pada tanggal 21 Jumadal Akhirah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yordania. Pada masa hidupnya, sehari-hari dia berprofesi sebagai tukang reparasi jam. Dia memiliki hobi membaca kitab-kitab khususnya kitab-kitab hadits tetapi tidak pernah berguru kepada guru hadits yang ahli dan tidak pernah mempunyai sanad yang diakui dalam Ilmu Hadits.

Dia sendiri mengakui bahwa sebenarnya dia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh’iftan hadits sesuai dengan kesimpulannya sendiri dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafidz (ulama ahli hadits yg menghapal sekurang-kurangnya seratus ribu hadits).

Namun demikian kalangan salafi menganggap semua hadits bila telah dishohihkan atau dilemahkan Albani mereka pastikan lebih mendekati kebenaran.

Penyelewengan Albani

Berikut diantara penyimpangan-penyimpangan Albani yang dicatat para ulama’

1) Menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana dia sebutkan dalam kitabnya berjudul Almukhtasar al Uluww hal. 7, 156, 285.

2) Mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para nabi dan orang-orang soleh seperti dalam kitabnya “at-Tawassul” .

3) Menyerukan untuk menghancurkan Kubah hijau di atas makam Nabi SAW (Qubbah al Khadlra’) dan menyuruh memindahkan makam Nabi SAW ke luar masjid sebagaimana ditulis dalam kitabnya “Tahdzir as-Sajid” hal. 68-69,

4) Mengharamkan penggunaan tasbih dalam berdzikir sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Salsalatul Ahadits Al-Dlo’ifah” hadits no: 83.

5) Mengharamkan ucapan salam kepada Rasulullah ketika shalat dg kalimat “Melarang Assalamu ‘alayka ayyuhan-Nabiyy”. Dia berkata: Katakan “Assalamu alan Nabiyy” alasannya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul “Sifat shalat an-Nabi”.

6) Memaksa umat Islam di Palestina untuk menyerahkan Palestina kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya “Fatawa al Albani”.

7) Dalam kitab yang sama dia juga mengharamkan Umat Islam mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah meninggal di makamnya.

8 ) Mengharamkan bagi seorang perempuan untuk memakai kalung emas sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Adaab az-Zafaaf “,

9) Mengharamkan umat Islam melaksanakan solat tarawih dua puluh raka’at di bulan Ramadan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya “Qiyam Ramadhan”hal.22.

10) Mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang berjudul “al Ajwibah an-Nafiah”.

Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, dan Alhamdulillah para Ulama dan para ahli hadits tidak tinggal diam. Mereka telah menjelaskan dan menjawab tuntas penyimpangan-penyimpangan Albani. Diantara mereka adalah:

1.Muhaddits besar India, Habibur Rahman al-’Adhzmi yang menulis “Albani Syudzudzuhu wa Akhtha-uhu” (Albani, penyimpangan dan kesalahannya) dalam 4 jilid;

2.Dahhan Abu Salman yang menulis “al-Wahmu wath-Thakhlith ‘indal-Albani fil Bai’ bit Taqshit” (Keraguan dan kekeliruan Albani dalam jual beli secara angsuran);

3.Muhaddits besar Maghribi, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Irgham al-Mubtadi` ‘al ghabi bi jawazit tawassul bin Nabi fil radd ‘ala al-Albani al-Wabi”; “al-Qawl al-Muqni` fil radd ‘ala al-Albani al-Mubtadi`”; “Itqaan as-Sun`a fi Tahqiq ma’na al-bid`a”;

4.Muhaddits Maghribi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Bayan Nakth an-Nakith al-Mu’tadi”;

5.Ulama Yaman, ‘Ali bin Muhammad bin Yahya al-’Alawi yang menulis “Hidayatul-Mutakhabbitin Naqd Muhammad Nasir al-Din”;

6.Muhaddits besar Syria, Syaikh ‘Abdul Fattah Abu Ghuddah yang menulis “Radd ‘ala Abatil wal iftira’at Nasir al-Albani wa shahibihi sabiqan Zuhayr al-Syawish wa mu’azirihima” (Penolakan terhadap kebatilan dan pemalsuan Nasir al-Albani dan sahabatnya Zuhayr al-Syawish serta pendukung keduanya);

7.Muhaddits Syria, Syaikh Muhammad ‘Awwama yang menulis “Adab al-Ikhtilaf” dan “Atsar al-hadits asy-syarif fi ikhtilaf al-a-immat al-fuqaha”;

8.Muhaddits Mesir, Syaikh Mahmud Sa`id Mamduh yang menulis “Tanbih al-Muslim ila Ta`addi al-Albani ‘ala Shahih Muslim” (Peringatan kepada Muslimin terkait serangan al-Albani ke atas Shahih Muslim) dan “at-Ta’rif bil awham man farraqa as-Sunan ila shohih wad-dho`if” (Penjelasan terhadap kekeliruan orang yang memisahkan kitab-kitab sunan kepada shohih dan dho`if);

9.Muhaddits Arab Saudi, Syaikh Ismail bin Muhammad al-Ansari yang menulis “Ta`aqqubaat ‘ala silsilat al-ahadits adh-dha`ifa wal maudhu`a lil-Albani”(Kritikan atas buku al-Albani “Silsilat al-ahadits adh-dha`ifa wal maudhu`a”); “Tashih Sholat at-Tarawih ‘Isyriina rak`ataan war radd ‘ala al-Albani fi tadh`ifih”(Kesahihan tarawih 20 rakaat dan penolakan terhadap al-Albani yang mendhaifkannya); “Naqd ta’liqat al-Albani ‘ala Syarh at-Tahawi” (Sanggahan terhadap al-Albani atas ta’liqatnya pada Syarah at-Tahawi”;

10.Ulama Syria, Syaikh Badruddin Hasan Diaab yang menulis “Anwar al-Masabih ‘ala dhzulumatil Albani fi shalatit Tarawih”.

Saran kami. Hendaknya seluruh umat Islam tidak gegabah menyikapi hadis pada buku-buku yang banyak beredar saat ini, terutama jika di buku itu terdapat pendapat yang merujuk kepada Albani dan kroni-kroninya.

sumber:http://www.forsansalaf.com/2011/albani-muhaddits-tanpa-sanad-andalan-wahabi/

Daftar Ustadz-Ustadz Penyebar Wahabi Di Indonesia

Daftar Ustadz-Ustadz Penyebar Wahabi Di Indonesia


Perpecahan dan kontradiksi di kalangan Salafy Wahabi, bukti ajaran yang tidak shahih!Allah Swt telah pecah belahkan golongan-golangan mujassimmah musyabbihah yang menyimpang dari aqidah ahlusunnah wal jamaah. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka (tauhidnya menyimpang seperti mujasimmah dan musyabihah/mensifati Allah dengan sifat makhluq) dan mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka” [30:32]
Ini adalah sebuah catatan buat kita untuk mengenali siapa-siapa saja ustadz-ustadz yang menyebarkan ajaran Wahabisme di Indonesia. Tujuan kita mengenali mereka agar kita bisa membentengi kelurga, teman dan orang-orang yang kita cintai tidak jatuh terjerumus dalam bahaya lingkaran Wahabisme. Di sini kami memperoleh daftar sebagian nama para ustadz wahhabi yang dilansir oleh mereka sendiri (dan jaringannya sudah menyebar ke seluruh Indonesia). Harap berhati-hati dengan provokasi para wahhabi ini. Para aktifis wahhabisme ini dalam gerakannya memakai kedok Salafi. Mereka tidak memakai nama Wahhabi, tetapi Salafi bahkan terkadang mereka juga menisbatkan diri mereka sebagai Ahlussunnh Waljama’ah, padahal sesungguhnya mereka adalah tidak lebih dan tidak kurang adalah Asli Wahhabi.
Daftar ini di luar kelompok New-wahhabi/Neo-wahhabi seperti HTI (dalam gerakan pengkafiran-pengkafirannya, juga hobby memusrikkan kaum Muslimin yang berziarah kubur, dan kekerasan-kekerasannya), dan sejenisnya.
Ciri-ciri dakwah mereka bahwa mereka gemar membuat provokasi dan menebar isu-isu bid’ah, isu-isu kafir-musyrik, dan mengharamkan tahlilan, Maulid Nabi Saw, mencemooh ratib, mengharamkan Tawassul kepada Nabi Saw setelah wafatnya, dan mengkafir-musyrikkan ummat Islam yang bukan wahhabi. Demikianlah mereka adalah para wahhabi yang sejak lama memang menganggap praktik-praktik amaliah kaum ASWAJA sebagai bid’ah.(http://ummatiummati.wordpress.com)

  • Berikut adalah daftar dari kelompok Umar as-Sewed pasca perpecahannya dengan Ja’far Umar Thalib: · Al Ustadz Abal Mundzir Dzul Akmal, Lc, Yayasan Ta’zhim as Sunnah d/a JL. KHA. Dahlan Gg. Panda II No. 26 Sukajadi, PEKANBARU – 28121. Telp: +62 (761) 862397, HP: +62 8127566065; ·
  • Al Ustadz Abdullah (mukim di Purwakarta), d/a An Najah Agency, Jln kapten Halim no 40 Pasarebo, Purwakarta, Jawa Barat HP 08129764361; ·
  •  Al Ustadz Abdul Azis As Salafy (Pembina Majelis Ta’lim Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Samarinda, Kaltim), Yayasan As Salaf, Samarinda, Kaltim (0542) 861712; ·
  •  Al Ustadz Abdul Hadi Lahji (Posisi terakhir Pengajar Ponpes Ta’dhimus Sunnah, mukim di Ngawi), PP Ta’dhimus Sunnah, Dusun Grudo RT 01/02 Grudo, Ngawi, Jawa Timur (0351) 748913. · 
  • Al Ustadz Abdul Halim (Pengajar PP Ibnul Qoyyim Balikpapan, Kaltim) Alumni Ponpes Minhajus Sunnah Muntilan, Magelang, dan alamat di PP. Ibnul Qayyim Jl.Projakal Km.5,5 RT 29 No.111, Batu Ampar, Balikpapan, Kaltim (0542) 861712; · 
  • Al Ustadz Abdul Haq asal Potorono (Posisi Terakhir Pengajar Ponpes Minhajus Sunnah Magelang, mukim di Muntilan, Magelang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman, alamat Ponpes Minhajussunnah, Jl. Raya Jogja-Magelang Km. 13 Batikan, Pabelan, Mungkid (0293)782005 HP 0818269293; ·
  • Al Ustadz Abdul Jabbar (Posisi terakhir Staff Pengajar Ponpes Difa’ anis Sunnah Bantul, mukim di Dlingo, Bantul) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman, alamat di PP. Difa’ anis Sunnah, Bantul Telpon (0274) 7494930; ·
  • Al Ustadz Abdul Mu’thi al Maidani (mukim di Sleman, DI Jogjakarta) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : PP. AL Anshar, Dusun Wonosalam, kel Sukoharjo, Ngemplak, Sleman. Telp. (0274) 897519; · 
  • Al Ustadz Abdul Mu’thi Sutarman, Lc (mukim di Petanahan, Kebumen) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia Pengajar Pondok Pesantren Anwarus Sunnah, Kebumen, Jawa Tengah Alamat : d/a Pondok Pesantren Anwarus Sunnah, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah Telp (0287) 386154; · 
  • Al Ustadz Abdurrazaq (mukim di Banyumas), Alamat : d/a Abu Husain, Sokaraja Kulon Rt 8/5 Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah (0281) 692428; · Ust. Abdurrahim (mukim di Pangkep), Alamat : Jl. Wirakarya No.1-5 Minasate’ne, Pangkep, Sulsel (0410) 323855; · 
  • Al Ustadz Abdurahman Mubarak (Penerbit Al Atsari, Mubarak Press, sekarang mukim di Dammaj, Yaman), Alamat : Depan pasar Cileungsi, No. 10 Rt 2 RW 10, Kp. Cikalagan, Cileungsi, Bogor 16820; · 
  • Al Ustadz Abdurrahman asal Wonosari (Posisi Terakhir Pengajar Ponpes Minhajus Sunnah Magelang, mukim di Muntilan, Magelang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Ponpes Minhajussunnah, Jl. Raya Jogja-Magelang Km. 13 Batikan, Pabelan, Mungkid (0293)782005 HP 0818269293; · 
  • Al Ustadz Abu Abdillah Al Barobisy (Pengajar PP Ibnul Qoyyim Balikpapan, Kaltim) Alumni Ponpes Minhajus Sunnah Muntilan, Magelang. Alamat : PP. Ibnul Qayyim Jl.Projakal Km.5,5 RT 29 No.111, Batu Ampar, Balikpapan, Kaltim (0542) 861712; · 
  • Al Ustadz Abu Abdirrahman Muhammad Wildan, Lc. (Mukim di Batam, Kepri) Alamat : Yayasan Anshorussunnah, d/a Perum. Cendana Blok A-1 Batam Centre Batam (Samping Kelurahan Belian), Batam – Kep. Riau – 29461. Telp. 0778-475376; · 
  • Al Ustadz Abu Bakar (Posisi Terakhir Pengajar Ponpes Minhajus Sunnah Magelang, sekarang mukim di Dammaj, Yaman), Alamat : Ponpes Minhajussunnah, Jl. Raya Jogja-Magelang Km. 13 Batikan, Pabelan, Mungkid (0293)782005 HP 0818269293; · 
  • Al Ustadz Abdul Barr (mukim di Palembang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : d/a Abdurrahman Safar Jl. Dwikora II No. 1221 No. HP 08153816801 / 081367050276; · 
  • Al Ustadz Abdussalam (mukim di Ambon, Maluku), Alamat : Yayasan Abu Bakar Shidiq, d/a Husein, BTN Kebuncengkeh, Batumerah, Ambon Maluku (0911)353780; · 
  • Al Ustadz Abdus Shomad (mukim di Pemalang, Jateng) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : d/a Emy Jamedi, Jl. Dorang 1/83 Perumnas Sugih Waras Pemalang, Jawa Tengah (0284)322771; · 
  • Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf (mukim di Bandung, Jawa Barat) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. Sekelimus VII no.11 Bandung, Jawa Barat Tlp. (022) 7563451, d/a Ali Jln Plesiran no 57A Dago, Bandung, Jawa Barat (022) 2509282; · 
  • Al Ustadz Abu Mu’awiyah Muhammad Ali Ishmah Al Medani (mukim di Medan, Sumut), Yayasan Sunniy Salafiy, Jl. Mesjid Raya Al Jihad no. 24 P. Brayan kota Medan 20116 HP 0812 64 02 403; 
  • Al Ustadz Abu Najiyah Muhaimin Nurwahid (Penerjemah buku, mukim di Semarang, Jawa Tengah) (sekarang mukim di Yaman); · 
  • Al Ustadz Abu Karimah Asykari (Posisi Terakhir : Pengajar PP. Ibnul Qayyim, mukim di Balikpapan, Kalimantan Timur) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : PP. Ibnul Qayyim Jl.Projakal Km.5,5 RT 29 No.111, Batu Ampar, Balikpapan, Kaltim (0542) 861712; · 
  • Al Ustadz Abu Sa’id Hamzah (Posisi Terakhir Pengajar PP As Salafy di Jember, Jawa Timur, mukim di Jember) Alamat : Jl. MH Tamrin Gg. Kepodang No. 5 Jember (0331) 337440; · Al Ustadz Abu Rumaisho’ (mukim di Kendari). Alamat : d/a Abdul Alim, Jl.Pembangunan No.12, Kel. Sanwa, Kendari (0401)328568; · 
  • Al Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin (mukim di Sorong, Irian Jaya) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat :Jl. A Yani no.40, Poliklinik Masjid Raya Al-Akbar, HBM, Remu, Sorong, HP 08124853996/ 08124846960 (0951) 323115 Irian Jaya; · 
  • Al Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah an Nawawi asal Lombok (Posisi Terakhir Mudir Ponpes Minhajus Sunnah Magelang, mukim di Muntilan, Magelang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Ponpes Minhajussunnah, Jl. Raya Jogja-Magelang Km. 13 Batikan, Pabelan, Mungkid (0293)782005 HP 0818269293; · 
  • Al Ustadz Adi Abdullah (mukim di Lampung); Alamat : Purwosari Link VII Rt 20/8 Purwosari, Metro Utara, Lampung HP: 08154016031; · Al Ustadz Adib (mukim di Wonosobo), Alamat : d/a Yusuf, Jl. Bismo 151 Sumberan Utara Rt1/22 Wonosobo, Jawa Tengah; · 
  • Al Ustadz Adnan (mukim di Menado, Sulut). Alamat : Menado, Sulawesi Utara. HP 08152309777; · 
  • Al Ustadz Ahmad Khodim (Penerjemah buku terbitan Cahaya Tauhid Press, mukim di Malang), Alamat : Jl. Lesanpuro No. 31A Malang, Jawa Timur Telp. 0341-710755, HP.0818274197 (0341) 710755, HP 0818274197.; · 
  • Al Ustadz Ali Basuki, Lc (mukim di Aceh) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alamat : Ma’had As Sunnah, Komplek Cempaka, Dusun Lambangtring, Desa Lampeuneureut, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, propinsi Naggroe Aceh Darussalam. Telpon (0651) 7407408; · 
  • Al Ustadz Agus Su’aidi (Mudir Ma’had Al Bayyinah, mukim di Gresik, Jawa Timur). Alamat : Ma’had Al Bayyinah, Jl. R. Mas Sa’id no 6, Sedagaran, Sedayu, Gresik 61153 Telpon (031) 3940350; · 
  • Al Ustadz Ahmad Kebumen (mukim di Kebumen). Alamat : d/a Abdullah (Kunto Wibisono), Rumah Bp. Rulin, Rt 02/XI Desa Kewarisan, Panjer (dekat pintu KA/belakang cuci mobil), Kebumen. (0287) 382255; · 
  • Al Ustadz Ahmad Hamdani (mukim di Tangerang) – Sekarang belajar di Ma’had Syaikh Yahya Al Hajuri, Dammaj, Yaman. Alamat : Perum Kroncong Blok DP4 no 2 Jatiuwung, Tangerang; · 
  • Al Ustadz Abu Najm Khotib Muwwahid (mukim di Ciamis, Jawa Barat). Alamat: Ponpes An-Nur Al Atsari, Kedung Kendal, Banjarsari Ciamis, Jawa Barat, HP 0815393247; · 
  • Al Ustadz Aslam (Posisi Terakhir Pengajar Majlis Ta’lim Al ‘Atiq, Banjar Baru) Alamat : Komplek Griya Ulin Permai Jl. Nuri no. 12 Landasan Ulin Banjar Baru Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Kontak Person Abu Umar Hijaz (0511) 7488811, HP 081521539288, Abu Zaid 08195164006; · 
  • Al Ustadz Assasudin asal Lumajang (Posisi Terakhir Pengajar Ma’had Ittiba’us Sunnah, Magetan, Jawa Timur, mukim di Magetan) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. Syuhada No. 02 Sampung, Sidorejo, Plaosan, Magetan, Jawa Timur Telp. (0351) 888958, (0351) 888651; · 
  • Al Ustadz Azhari Asri (mukim di Pangkep, Sulsel) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. Wirakarya No.1-5 Minasate’ne, Pangkep, Sulsel (0410) 323855; · 
  • Al Ustadz Banani (mukim di Jambi). Alamat : d/a Suprayogi, BTN Karya Indah Blok I No. 2 Rt 42/15 Simpang 4, Sipin, Telenai Pura, Jambi (0741) 65956; dan Yayasan Abu Bakar Shidiq, d/a Husein, BTN Kebuncengkeh, Batumerah, Ambon Maluku (0911)353780; · 
  • Al Ustadz Budiman (mukim di Cilacap). Alamat : d/a Ahmad Budiono, Jl. Urip Sumoharjo No. 202 Cilacap Jawa Tengah (0282) 543624; · Al Ustadz Bukhori (mukim di Palembang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : d/a Abdurrahman Safar Jl. Dwikora II No. 1221 No. HP 08153816801; · 
  • Al Ustadz Chalil (mukim Buton, Sultra), Alamat : Jl. MH. Thamrin no. 72 Kel. Batara Guru Kec. Wolio, Buton, Telp. (0402)22452 d/a Abdul Jalil, Yayasan Minhaj Al Firqotun Najiyah , Jl. Betoambari lrg. Pendidikan No. 155c, Bau-Bau, Sultra (0402) 24106 HP. 081 643163668; · 
  • Al Ustadz Dzulqarnain (mukim di Makassar, Sulsel), Alamat : Mahad As-Sunnah, Jl. Baji Rupa no. 06, Makassar, Sulawesi Selatan 90224. Telpon : +6281524642464, +624115015211; · 
  • Al Ustadz Fauzan (mukim di Sukoharjo) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Yayasan Darus Salaf, Jl. Raya Solo – Purwodadi, Sukoharjo, Jawa Tengah HP 08156745519. kontak d/a Ahmad Miqdad, Masjid Ibnu Taimiyah, Jl. Ciptonegaran Sanggrahan Grogol Sukoharjo Solo (0271) 722357; · 
  • Al Ustadz Hamzah Badjerei (Pengajar Ma’had Darul Atsar) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. Kapten Halim No.144 Gg. Banteng 1, Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat. Telpon +62.264200584; · 
  • Al Ustadz Hannan Hoesin Bahannan (Owner Penerbit buku-buku Islami Pustaka Ar Rayyan). Pengajar Ma’had Darussalaf, Yayasan Darus Salaf, Sukoharjo, Jawa Tengah. Alamat : Jl Parang Kusuma 24 A, Sidodadi, Pajang, Solo HP +622715800518, +628155044372; · 
  • Al Ustadz Harits Abdus Salam (Pengajar PP Ibnul Qoyyim Balikpapan, Kaltim, mukim di Balikpapan). Alamat : PP. Ibnul Qayyim Jl.Projakal Km.5,5 RT 29 No.111, Batu Ampar, Balikpapan, Kaltim (0542) 861712; · 
  • Al Ustadz Hariyadi, Lc (mukim di Surabaya) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alamat : Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jl. Jojoran 1 Blok K no. 18 Telp. (031) 5921921; · 
  • Al Ustadz Idral Harits Abu Muhammad (mukim di Sukoharjo) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Yayasan Darus Salaf, Sukoharjo, Jawa Tengah kontak d/a Ahmad Miqdad, Masjid Ibnu Taimiyah, Jl. Ciptonegaran Sanggrahan Grogol Sukoharjo Solo (0271) 722357; · 
  • Al Ustadz Isnadi (mukim di Palembang). Alamat : d/a Abdurrahman Safar Jl. Dwikora II No. 1221 Palembang, Sumsel. No. HP 08153816801; · 
  • Al Ustadz Ja’far Sholih (mukim di Depok). Alamat : d/a Masjid Fatahillah Jl. Fatahillah II Kampung Curug, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kotamadya Depok, Jawa Barat. Ma’had : +62.21 7757586; · 
  • Al Ustadz Jauhari, Lc (mukim di Boyolali) Alamat : d/a Grenjeng, Kenteng, Nogosari, Boyolali; · 
  • Al Ustadz Kamaluddin (Posisi Terakhir Pengajar Majlis Ta’lim Al ‘Atiq, Banjar Baru, Kalsel). Alamat : Komplek Griya Ulin Permai Jl. Nuri no. 12 Landasan Ulin Banjar Baru Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kontak Person Abu Umar Hijaz (0511) 7488811, HP 081521539288, Abu Zaid 08195164006. · 
  • Al Ustadz Kholid (mukim di Petanahan, Kebumen) Pengajar Pondok Pesantren Anwarus Sunnah, Kebumen, Jawa Tengah. Alamat : d/a Pondok Pesantren Anwarus Sunnah, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah Telp (0287) 386154; · 
  • Al Ustadz Luqman Ba’abduh (Posisi Terakhir Mudir PP As Salafy di Jember, Jawa Timur, mukim di Jember) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. MH Tamrin Gg. Kepodang No. 5 Jember (0331) 337440; · 
  • Al Ustadz Mahmud Barjeb (Pengajar Ma’had Darul Atsar) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Jl. Kapten Halim No.144 Gg. Banteng 1, Pasar Rebo Purwakarta. Telpon : +62.264200584; · 
  • AL Ustadz Mahmud (Pengajar Majlis Ta’lim dan Dakwah Assunnah, mukim di Malang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Majlis ta’lim dan dakwah As Sunnah, Jl. S. Supriyadi 5F, Malang, Telpon (0341) 348833, Utsman (081803808567); · 
  • Al Ustadz Marwan Irfanuddin (mukim di Sukoharjo). Alamat : Yayasan Ittiba’us Sunnah Sukoharjo, Tawang Rt 02 Rw 01 Weru Sukoharjo, Hp. 08179475816/ 081329035280 Jawa Tengah kontak d/a Ahmad Miqdad, Masjid Ibnu Taimiyah, Jl. Ciptonegaran Sanggrahan Grogol Sukoharjo Solo (0271) 722357; · 
  • Al Ustadz Muallim Shobari (Pengajar PP Ibnul Qoyyim Balikpapan Kaltim, mukim di Balikpapan). Alamat : PP. Ibnul Qayyim Jl.Projakal Km.5,5 RT 29 No.111, Batu Ampar, Balikpapan, Kaltim (0542) 861712; · 
  • Ust. Muhammad (mukim di Pangkep). Alamat : Jl. Wirakarya No.1-5 Minasate’ne, Pangkep, Sulsel (0410) 323855; · 
  • Al Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawi, asal Sedayu, Gresik (Pengajar Ma’had Al Bayyinah, mukim di Gresik, Jawa Timur). Alamat : Ma’had Al Bayyinah, Jl. R. Mas Sa’id no 6, Sedagaran, Sedayu, Gresik 61153 Telpon (031) 3940350; · 
  • Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed (mukim di Cirebon, Jawa Barat) Murid Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin, Saudi Arabia; Alamat : Ponpes Dhiya’us Sunnah, Jl. Dukuh Semar RT 6, Rt 06/03 Kel. Kecapi, Kec.Harjamukti, Cirebon, Jawa Barat (0231) 222185/200721; · 
  • Al Ustadz Muhammad Barmim (Owner Penerbit buku-buku Islami Pustaka Ar Rayyan). Pengajar Ma’had Darussalaf, Yayasan Darus Salaf, Sukoharjo, Jawa Tengah. Alamat : Jl Parang Kusuma 24 A, Sidodadi, Pajang, Solo HP +622715800518, +628155092522. Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. kontak d/a Ahmad Miqdad, Masjid Ibnu Taimiyah, Jl. Ciptonegaran Sanggrahan Grogol Sukoharjo Solo (0271) 722357; · 
  • Al Ustadz Muhammad Ikhsan (Pimpinan Ponpes Difa’ anis Sunnah Bantul, sekarang mukim di Yaman). Alamat : PP. Difa’ anis Sunnah, Bantul; · Al Ustadz Muhammad Irfan (mukim di Surabaya). Alamat : Jl. Pulo Tegalsari 8 no 40 A, Wonokromo telpon (031) 8288817 /HP 08155046204; · 
  • Al Ustadz Muhammad Na’im, Lc (mukim di Boyolali). Alamat : d/a Grenjeng, Kenteng, Nogosari, Boyolali; · 
  • Al Ustadz Muhammad Sarbini (Posisi Terakhir Mudir Ponpes Minhajus Sunnah Magelang, mukim di Muntilan, Magelang) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Ponpes Minhajussunnah, Jl. Raya Jogja Magelang Km. 13 Batikan Mungkid (0293)782005; · 
  • Al Ustadz Muslim Abu Ishaq Al Atsari (Posisi Terakhir Mudir PP. Al Furqan Kroya) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : PP Al Furqan, Jl. Lawu RT 22, RW 3, Kroya, Cilacap 53282 Jawa Tengah (0282) 492412; · 
  • Ustadz Muslikh Zarqani asal Magetan (Posisi Terakhir Pengajar Ma’had Ittiba’us Sunnah, Magetan, Jawa Timur, sekarang mukim di Dammaj, Yaman). Alamat : Jl. Syuhada No. 02 Sampung, Sidorejo, Plaosan, Magetan, Jawa Timur Telp. (0351) 888958, (0351) 888651; · 
  • Al Ustadz Nurdin asal Magetan (Posisi Terakhir Pengajar Ma’had Ittiba’us Sunnah, Magetan, Jawa Timur, mukim di Magetan). Alamat : Jl. Syuhada No. 02 Sampung, Sidorejo, Plaosan, Magetan, Jawa Timur Telp. (0351) 888958, (0351) 888651; · 
  • Al Ustadz Nurwahid Abu Isa (saudara Ustadz Abu Najiyah Muhaimin) (Mukim di Semarang, Jateng), Yayasan Al-Lu’Lu’ Wal Marjan, Bagian koordinasi ta’lim, Jl Rambutan V/11-A Semarang Telpon : (024) 8440770 Atau Abu Syafiq, Yayasan Islam Al Lu’lu’ wal Marjan Jl. Lamper Tengah Gg. V no. 22A, Telp (024) 70142785; Hp 081575280591; · 
  • Al Ustadz Qomar Su’aidi, Lc (Posisi Terakhir Editor majalah Asy Syariah, Pengajar PP. Al Atsariyah, mukim di Temanggung) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alamat : d/a Farhan, Yayasan Atsariyah Kauman Gg. I No. 20, RT1/RW1, Kedu, Temanggung; · 
  • Al Ustadz Ridwanul Bari (mukim di Purbalingga, Jawa Tengah). Alamat : d/a Karang Gedang 6/III, Bukateja, Purbalingga. HP 081542952337; · 
  • Al Ustadz Rifa’i (Pengajar PP Ta’dhimus Sunnah, mukim di Solo). Alamat : PP Ta’dhimus Sunnah, Dusun Grudo RT 01/02 Grudo, Ngawi, Jawa Timur (0351) 748913, HP 0816562158; · 
  • Al Ustadz Muhammad Rifa’i asal Magetan (Posisi Terakhir Pengajar Majlis Ta’lim Bontang, Kaltim), alamat HOP 4 no 89, Komplek PT Badang LNG, Bontang, Kalimantan Timur. (0548) 557150, alamat asal Jl. Syuhada No. 02 Sampung, Sidorejo, Plaosan, Magetan, Jawa Timur Telp. (0351) 888958, (0351) 888651; · 
  • Al Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi, Lc (Posisi Terakhir Mudir PP As Salafy di Jember, Jawa Timur, mukim di Jember) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia; · 
  • Al Ustadz Salman (mukim di Denpasar, Bali). Alamat : d/a Miftahul Ulum, Jln Gunung Agung, Lingkungan Padang Udayana no 21 Denpasar (0361) 413969; · 
  • Al Ustadz Saifullah (mukim di Ambon, Maluku). Alamat : Yayasan Abu Bakar Shidiq, d/a Husein, BTN Kebuncengkeh, Batumerah, Ambon Maluku (0911)353780; · 
  • Al Ustadz Shodiqun (mukim di Ambon, Maluku). Alamat : Yayasan Abu Bakar Shidiq, d/a Husein, BTN Kebuncengkeh, Batumerah, Ambon Maluku (0911)353780; · 
  • Al Ustadz Suyuthi Abdullah (Posisi Terakhir Pengajar Ma’had Ittiba’us Sunnah, Magetan, Jawa Timur, mukim di Magetan). Alamat : Jl. Syuhada No. 02 Sampung, Sidorejo, Plaosan, Magetan, Jawa Timur Telp. (0351) 888958, (0351) 888651; · 
  • Al Ustadz Syaiful Bahri (Posisi Terakhir Pengajar PP. Al Furqan Kroya). Alamat : PP Al Furqan, Jl. Lawu RT 22, RW 3, Kroya, Cilacap 53282 Jawa Tengah (0282) 492412; · 
  • Al Ustadz Tsanin Hasanudin (Posisi Terakhir Pengajar PP. Al Furqan Kroya) Alamat : PP Al Furqan, Jl. Lawu RT 22, RW 3, Kroya, Cilacap 53282 Jawa Tengah (0282) 492412. · 
  • AL Ustadz Usamah bin Faishal Mahri, Lc (Pengajar Majlis Ta’lim dan Dakwah Assunnah, mukim di Malang) Alumni Jami’ah Islamiyyah Medinah/Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alamat : Majlis ta’lim dan dakwah As Sunnah, Jl. S. Supriyadi 5F, Malang, Telpon (0341) 348833, Utsman (081803808567); · 
  • Al Ustadz Yasiruddin (mukim di Ambon, Maluku) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Yayasan Abu Bakar Shidiq, d/a Husein, BTN Kebuncengkeh, Batumerah, Ambon Maluku (0911)353780. · 
  • Al Ustadz Zainul Arifin (mukim di Surabaya) Alumni Ponpes Murid Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, Dammaj, Yaman. Alamat : Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jl. Jojoran 1 Blok K no. 18 Telp. (031) 5921921; · 
  • Al Ustadz Zuhair Syarif (mukim di Bengkulu). Alamat : d/a Padang Jaya RT3/4 Bengkulu Utara 38657 Telp. (0737)522412
Berikut adalah dari kelompok yang sering dianggap oleh kelompok di atas sebagai sururi, tetapi sejatinya mereka juga asli wahhabi yang kontra dengan kelompok Wahhabi di atas.
  • Abdullah Hadrami, Masjid As Salam, Malang (Jilbab-online.net link, Rekan Agus Bashori dari Al Sofwah-al-Haramain link); · 
  • Abdul Fattah, Batam (At Turots link); · 
  • Abdul Hakim bin Amir Abdat Yayasan Ubudiyah Riau (Al Haramain , Al Sofwah, At Turots); · 
  • Abdur Rahman At-Tamimi – Surabaya (Al Irsyad – At Turots, Al Sofwa crosslink); · 
  • Abu Aziz – Jakarta (Jilbab-online.net link – crosslink Al Haramain, Al Sofwa, At Turots); · 
  • Abdul Aziz Malang (rekan Agus Bashari dari Al Sofwa – Al Haramain link); · 
  • Abu Abdil Muhsin Firanda, Sorong – LN – (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots – link); · 
  • Abdullah Taslim, Lc (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots – link); · 
  • Abu Bakar M.Altway Lc (Al Sofwa – Al Haramain link); · 
  • Abu Haidar – Bandung (Al Sofwa – At Turots link); ·
  • Abu Ihsan Al-Maidani – Medan (Al Sofwa, At Turots link); · 
  • Abu Izzi – Semarang (Jilbab-online.net link – crosslink Al Haramain, Al Sofwa, At Turots); · 
  • Abu Nida’, redaksi majalah Fatawa, Ma’had Jamilurahman, Ma’had Bin Baz, Bantul, Jogjakarta (gembong At-Turats link – Jum’iyyah Ihya ut Turots Kuwait link); · 
  • Abu Qatadah – Jakarta (Al Sofwa – Al Haramain link); · Abu Sa’ad – Jogjakarta (At Turots link); ·
  • Abu Thohir Lc – Padang (Abdul Hakim Abdat link); · 
  • Abu Umar Basyr – Solo (rekan Kholid Syamhudi, At Turots link) · 
  • Adhi Faishal, Lc – Yayasan An Najiyah Madiun (Abdullah Taslim Lc link, At Turots); · 
  • Afifi Abdul Wadud – Jogjakarta (At Turots link); · 
  • Agus Hasan Bashari. MAg, FSI Qalbun Salim dan Pesma Al-Anshar wal Muhajirin, Malang (Al Sofwa – Al Haramain link); · 
  • Ahmad Farhan Hamim Lc (Al Sofwa – Al Haramain link); · 
  • Ahmad Rofi’i – Karawang (Abdul Hakim Abdat, Yazid Jawwas link); · 
  • Ahmad Ridwan – Batam (Rekan Abu Ihsan, Yazid Jawwas link); · 
  • Ahmad Sabiq, Lc (LIPIA, Jilbab-online.net link); · 
  • Ahmas Faiz Asifudin, Pimpinan Majalah As Sunnah (gembong At Turots); · 
  • Ainul Haris, Lc MAg – Nidaul Fitrah (Al Irsyad – At Turots, Al Sofwa crosslink); · 
  • Ali Saman Lc – Ma’had ALi Al Irsyad, Tengaran, Boyolali (Al Irsyad, At Turots, Al Sofwa crosslink); 
  • Alwy, Lc – Yayasan An Najiyah Madiun (Abdullah Taslim Lc link, At Turots); · 
  • Aman Abdurahman, Lc – Jakarta (Teroris Bom Cimanggis, Al Sofwa – Al Haramain link); · 
  • Amri Mansyur – Padang (link Abdul Hakim Abdat); · 
  • Amrozi – Malang (Jilbab-online.net link, (Rekan Agus Bashori dari Al Sofwa – Al Haramain link); 
  • Anas Burhanuddin bin Musta’in Ahmad, Lc – LN – (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots – link); · 
  • Arif Syarifuddin, Lc – Ma’had Bin Baz Jogjakarta (At Turots link); · 
  • Aris Munandar Ss – Ma’had Taruna Al Qur’an (Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah/DDII eks Masyumi link, At Turots cross-link); · Arman Amri, Lc. – Jakarta (Jilbab-online.net link – crosslink Al Haramain, Al Sofwa, At Turots); · Aslam Muhsin, Lc. – Jakarta (Al Sofwa – Al Haramain link); · Aspri Rahmat Lc. – LN (Rekan Abu Ihsan, Yazid Jawwas link); · Aunur Rofiq Ghufron, Lc, Gresik (Al Irsyad – At Turots, Al Sofwa crosslink); · Cholid Aboud Bawazeer (Al Irsyad – At Turots, Al Sofwa crosslink); · Fakhruddin – Jogjakarta (At Turots link); · Fariq Gazim Anuz (rekan Kholid Syamhudi, At Turots link); · Firdaus Sanusi – Jakarta (Abdul Hakim Abdat, Yazid Jawwas link); · Hanif Yahya, Lc. (Al Sofwa – Al Haramain link); · Haris Budiyatna (rekan Kholid Syamhudi, At Turots link); · Husnul Yaqin Lc (Al Sofwa – Al Haramain link); · Ir. Muhammad Qosim Saguni (Wahdah Islamiyyah, Makassar – Al Haramain – Al Sofwa link); · Isnen Azhar Lc – Jakarta (Al Sofwa – Al Haramain link); · Jazuli, Lc – Jakarta (Jilbab-online.net link – crosslink Al Haramain, Al Sofwa, At Turots); · Kholid Syamhudi – Ma’had Imam Bukhari, Solo (At Turots link); · Khusnul Yaqin, Lc. (Al Sofwa – Al Haramain link); · M. Sahri Malang (rekan Agus Bashari dari Al Sofwa – Al Haramain link); · M. Syukur Malang (rekan Agus Bashari dari Al Sofwa – Al Haramain link); · Ma’ruf Nur Salam, Lc. (Jilbab-online.net, Al Irsyad link); · Marwan – Jogjakarta (At Turots link); · Masrukhin (Rekan Agus Bashori dari Al Sofwa – Al Haramain link, Jilbab-online.net link); · Mubarak bin Mahfudz Ba Mu’allim, Lc – Surabaya (Al Irsyad, At Turots, Al Sofwa crosslink); · Muhammad Arifin Al Badri, Lc, MA – LN (Rekan Abdullah Taslim Lc, pemrakrasa syubhat “Bahtera Dakwah Salafiyyah di Indonesia); · Muhammad Elvi bin Syamsi Lc, – LN (Rekan Abu Ihsan, Yazid Jawwas link); · Muhammad Shio Batam – Medan, Sumatra (At Turots link); · Muhammad Subhan, Lc – (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots – link); · Muhammad Wujud – Magelang, Jateng (At Turots link); · Muhammad Qoshim, Lc – Ma’had ALi Al Irsyad, Tengaran, Boyolali (Al Irsyad, At Turots, Al Sofwa crosslink); · Muhammad Nur Ikhsan Lc. – LN (Rekan Abu Ihsan, Yazid Jawwas link); · Mustofa ‘Aini Lc (Al Sofwa – Al Haramain link); · Nasiruddin, Lc (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots link); · Nur Ahmad, ST, MT – Dosen & Kajur D3 TE UGM (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots link); · Nurul Mukhlisin Asyrafuddin, Lc. (Nidhaul Fithrah, rekan Kholid Syamhudi, At Turots link); · Qisman Abdul Mujib (Jilbab-online.net link); · Rahmat Abdul Qodir – Jakarta (Jilbab-online.net link – crosslink Al Haramain, Al Sofwa, At Turots); · Ramlan, Lc (LBI Al Atsary Jogjakarta, link Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah, At Turots link); · Ridwan LC – Batam, Sumatra (At Turots link); · Ridwan Abdul Aziz – Surabaya (Nidhaul Fithrah, Jilbab-online.net link); · Ridwan Hamidi, Lc – Ma’had Taruna Al Qur’an (Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah/DDII eks Masyumi link, At Turots cross-link); · Salim Ghonim, Lc, Surabaya (Jilbab-online.net, Al Irsyad link); · Sholih – Jogjakarta (At Turots link); · Tjahyo Suprajogo, FSI Qalbun Salim Malang (Al Sofwa, Al-Haramain, At Turats cross link); · Ulin Nuha – Ma’had Taruna Al Qur’an (Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah/DDII eks Masyumi link, At Turots – link); · Ummu Fathimah – isteri Abu Ihsan Medan (At Turots link); · Umar Budiargo – Ma’had Taruna Al Qur’an (Taruna Al Qur’an/L-Data/Al Dakwah/DDII eks Masyumi link); · Yahya Asy’ari – Jambi (At Turots link); · Yazid Abdul Qadir Jawwas, Jakarta (Al Haramain , Al Sofwa, DDII eks. Masyumi crosslink); · Yusuf Usman Baisa – Tengaran, Boyolali (Al Irsyad, At Turots, Al Sofwa crosslink); · Zainal Abidin Syamsudin, Lc. – Jakarta (Al Sofwa – Al Haramain link); · Zainal Arifin, Lc. – Karawang (Abdul Hakim Abdat, Yazid Jawwas link). Di luar itu masih ada satu sosok di bawah payung: · Ja’far Umar Thalib, pesantren Ihya’ as-sunnah Yogyakarta. 
Masih ada kelompok-kelompok lain yang jumlahnya cukup banyak, sebab apa yang disebutkan di atas baru sebagiannya saja. 
Sumber: “Ustadz-ustadz, Daftar Ustadz-ustadz Terpercaya”, dalam http://dhiyaussunnah.890m.com/info/asaatidz

Kebodohan dan Kesesatan Wahabi

Akidah Wahabi Sangat Mirip Dengan Akidah Yahudi & Nasrani

Akidah tajsim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyakinan bahwa Allah seperti sosok seorang pemuda , berambut ikal , bergelombang dan mengenakan baju berwarna merah. Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Ya’la dalam kitab Thabaqat al-Hanabilah. Abu Ya’la mendasarkan pernyataan itu kepada hadits berikut :

عن عكرمة اَن الرسول صلى الله عليه وسلّم قال: راَيت ربي عزّ وجلّ شَابا امرد جعد قطط عليه حلة حمراء

“Dari Ikrimah: bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku telah melihat Tuhanku SWT berupa seorang pemuda berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah.” (Ibnu Abu Ya’la: Thabaqat al-Hanabilah, jilid 2, halaman 39)

Sungguh keji pengaruh riwayat palsu di atas. Riwayat-riwayat palsu produk pikiran Yahudi itu kini berhasil membodohi akal pikiran para pengikut Salafi Wahabi, sehingga mereka menerima keyakinan seperti itu. Tidak diragukan lagi, hadits semacam ini adalah kisah-kisah Israiliyat yang bersumber dari orang-orang Bani Israil.

Salafi Wahabi memperjelas hadits di atas dengan hadits lain yang bercerita tentang Allah duduk di atas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah taman hijau. Singgasana (Arsy) Allah dipikul oleh empat malaikat dalam rupa yang berbeda-beda, yaitu seorang lelaki, singa, banteng dan burung elang. Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid wa Itsbat Shifat ar-Rab.



Siapakah Ibnu Khuzaimah? Dia adalah salah seorang ulama ahli hadits yang banyak dipakai oleh Salafi Wahabi untuk dijadikan referensi. Namun setelah semakin matang dalam pengembaraan intelektualnya, Ibnu Khuzaimah menyesali diri telah menulis kitab tersebut, seperti dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi dalam kitabal-Asma wa ash-Shifat hal. 267

Walaupun begitu, soko guru Salafi Wahabi, yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan bahwa Ibnu Khuzaimah adalah ”Imamnya Para Imam” karena menurutnya telah banyak meriwayatkan hadits-hadits ’shahih’ tetang hakikah Dzat Tuhan (padahal yang sebenarnya hadits-hadits itu kenal dengan nuansa tasybih dan hikayat Israiliyat). Oleh karena itu, ketika mengomentari sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Taimiyah berkata :

”Hadits ini telah diriwayatkah oleh ’Imamnya Para Imam’ yaitu Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid yang telah ia syaratkan untuk tidak berhujjah di dalamnya melainkan dengan hadits-hadits yang dinukil oleh perawi adil dari perawi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi SAW” (Ibnu Taimiyah: Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid 3, hal. 192)

Maka tak heran jika Ibnu Taimiyah pun berkeyakinan sama buruknya, seperti dalam Majmu’ Fatawa j. 4, h. 374, Ibn Taimiyah berkata “Para ulama yang diridlai oleh Allah dan para wali-Nya telah menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad didudukan oleh Allah di atas ‘arsy bersama-Nya”.

Awalnya Ibnu Khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadits yang ia muat di dalam kitabnya adalah shahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkanya dengan sanad bersambung melalui para periwayat yang adil dan terpercaya. Demikian sebagaimana ia tegaskan di awal kitab tersebut dan juga tertulis di cover depan kitab at-Tauhid tersebut.

Gambar dibawah ini adalah scan teks tentang keyakinan tasybih dari Kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983, halaman 198.




Untuk lebih jelasnya kami tuliskan ulang hadits Israiliyat yang sudah menjadi bagian dari keyakinan kaum Salafi Wahabi itu sebagai berikut :


عن عبد الله عمر بن الخطاب بعث الى عبد الله بن العبّاس يساله: هل راى محمّد صلى الله عليه وسلم ربّه؟ فارسل اِليه عبد الله بن العبّاس: ان نعم. فردّ عليه عبدالله بن عمر رسوله: ان كيف راه؟ قال: فارسل انّه راه في روضة خضراء دونه فِراش من ذهب على كرسي من ذهب يحمله اربعة من الملاىكة، ملك في صورة رجل، و ملك في صورة ثور وملك في صورة نسر، وملك في صورة اسد


….. Abdullah ibnu Umar ibnu al-Khaththab mengutus seseorang untuk menemui Ibnu Abbas menanyainya, ”Apakah Muhammad SAW melihat Tuhannya?” Maka Abdullah ibnu Abbas mengutus seseorang kepadanya untuk menjawab, ”Ya, benar. Ia melihatnya.” Abdullah ibnu Umar meminta pesuruhnya kembali kepada Ibnu Abbas untuk menanyakannya, ”Bagaimana ia melihat-Nya?”. Ibnu Abbas menjawab melalui utusannya itu, ’Da melihat-Nya berada di sebuah taman hijau, dibawah-Nya terdapat hamparan permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat; malaikat berupa seorang laki-laki, malaikat berupa banteng, malaikat berupa burung elang, dan malaikat berupa singa.”

(Ibnu Khuzaimah: Kitab at-Tauhid, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983 M, hal. 198)

Pembaca yang budiman, Ketika kami menggabungkan hadits Abu Ya’la yang telah lalu dan hadits Ibnu Khuzaimah ini (dimana keduanya telah menjadi dogma Salafi Wahabi), kami sungguh sangat terperanjat!. Kami menjumpai adanya kesamaan antara dogma Salafi Wahabi itu dengan dogma Nashrani, dalam hal ini gambar Tuhan milik mereka. Sebuah gambar yang mengilustrasikan tentang hakikat Tuhan mereka, Yesus Kristus.

Lukisan itu sama persis dengan apa yang digambarkan oleh Salafi Wahabi, yaitu: seorang pemuda , berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah, sedang duduk di atas kursi emas di taman hijau dibawah-Nya hamparan permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat berupa seorang laki-laki, banteng (sapi hutan),burung elang, dan singa.

Dibawah ini gambaran milik umat Kristiani tentang Yesus Kristus, silahkan Anda bandingkan dengan hadits Ya’la dan Ibnu Khuzaimah yang direkomendasikan oleh Salafi Wahabi untuk diyakini oleh setiap pengikutnya:



Perhatikanlah gambar milik kaum Nashrani di atas, tidak ada bedanya sama sekali dengan apa yang diajarkan oleh Salafi Wahabi tentang jati diri Tuhan. Apakah ajaran Salafi Wahabi tadi (yang mereka klaim berasal dari hadits shahih) adalah hasil copy paste dari ajaran orang-orang Yahudi dan Nashrani ini? Kenapa ini bisa terjadi? Karena akidah Salafi Wahabi berasal dari hadits-hadits palsu Israiliyat, yakni karangan orang-orang Bani Israil yang telah Allah sesatkan.

Oleh karenanya, sudah selayaknya kita meragukan dogma tajsim dan tasybih kaum Salafi Wahabi, sebag tajsim dan tasybih itu sangat diwanti-wanti dan dilarang dalam Islam. Terkadang, kaum Salafi Wahabi masih saja mengelak dan memutar kata dari tuduhan tajsim ini. Namun, jika yang demikian bukan tajsim, lalu yang bagaimana lagi yang dinamakan tajsim? Berhati-hatilah wahai umat Islam dari mengikuti faham mereka ini agar kita tidak terperosok dalam kemusyrikan dan kekafiran.

Namun sayangnya, semakin mereka dikritik, maka akan semakin keras menentang (mungkin karena memang seperti itulah watak asli mereka). Mereka merasa paling benar. Nyata-nyata mereka yang keliru, tetapi malah mereka yang bersikap lebih keras kepada umat Islam yang coba meluruskan, lalu menudingkan tuduhan kafir. Dalam buku mereka, Halaqat Mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad dinyatakan:

من فسّر اِستوى باستولى فهو كافر

”Barang siapa yang menafsirkan kata istawa dengan istawla (menguasai), maka dia kafir.”

Dari pemaparan ringkas di atas, Anda dapat mengerti bagaimana kualitas akal pikiran sebagian ulama Mujassimah yang menjadi rujukan Salafi Wahabi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Jauzi mensifati mereka sebagai para ahli hadits dungu. Adakah kedunguan yang melebihi kedunguan kaum yang sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk di sebuah kursi yang dipikul oleh empat malaikat dalam rupa berbeda-beda, sesekali meyakini bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arasy-Nya yang ditegakkan di atas punggung delapan ekor banteng yang mengapung di atas air di sebuah rumah di atas langit ketujuh, dan sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk berselonjor sambil meletakkan salah satu kaki-Nyadi atas kaki-Nya yang lain? Itu semua adalah hadits-hadits palsu buatan Bani Israil yang dikenal riwayat-riwayat Israiliyat. Masihkah Salafi Wahabi tidak menyadarinya, melainkan malah menganggap dirinya yang paling benar?. La haula wa la quwwata ill billah. Semoga Allah mengilhamkan kepada kita kemurnian akidah dan kesucian keyakinan tentang sifat-sifat-Nya yang Maha Suci serta kematangan logika.

(Ditulis kembali oleh Tim Sarkub.Com dari sumber buku “Mereka memalsukan kitab-kitab ulama klasik” dengan sedikit perubahan seperlunya dan kemudian diposting ulang oleh sirojuth-tholibin.net
di lain kesempatan anda juga bisa melihat kebodohan dan kesesatan wahabi dari komentar komentar mereka disitus situs sunni atau anda bisa berkunjung ke website resmi NU.
disana sekte wahabi jelas jelas berhujjah dengan membabi buta,tak kenal dalil dan tidak mau menyadari kebodohan dan kesesatan mereka.
kalau anda termasuk wahabi silahkan anda cek sendiri,dan semoga anda mendapat hidayah dari allah swt.
wassalamu'alaikum.wr.wb.

Minggu, 11 Maret 2012

PROFILE

SMA Cokroaminoto adalah salah satu dari 3 sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Cabang Madiun yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman 15 b Madiun.

Selain SMA Cokroaminoto YPI Cabang Madiun juga memiliki SMK Cokroaminoto-1 Madiun (d/h SMEA) dan SMK Cokroaminoto-2 Madiun (d/h STM).

Sabtu, 10 Maret 2012

FUNGSI TERBILANG Di Ms.Excel

Fungsi Terbilang di Excel Hingga Milyar dan Sen
Sebenarnya tidak ada perbedaan mendasar penggunaan Fungi Terbilang di Microsoft Excel 97-2003 dengan Ms. Excel 2007 atau Excel 2010. Hanya saja karena perbedaan tampilan yang terkadang membingungkan para penggunanya.

Tulisan kali ini adalah langkah-langkah membuat fungsi terbilang di Excel 2007 maupun Excel 2010, tetapi fungsi terbilangnya dibandingkan tulisan terdahulu, kali ini angka terbilangnya hingga dua digit dibelakang koma (sen)

Misalnya ketika kita menuliskan angka Rp. 25.560.500,34 di sel A1, maka di sel B1 jika menggunakan rumus =terbilang(A1); maka hasil terbilangnya menjadi Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Lima Ratus Rupiah, Tiga Puluh Empat Sen.

Adapun langkah-langkahnya untuk membuat rumus tersebut pada Office Excel 2007 dan Excel 2010, adalah:
1. Pertama-tama download file terbilang.xla yang merupakan excel add ins klik disini
2. Simpan file tersebut pada lokasi yang tidak berubah-ubah atau tetap, misalnya di C:\WINDOWS, jangan lupa di extrak menjadi file biasa (terbilang.xla) jangan dalam bentuk rar atau zip.
3. Buka program Microsoft Excel 2007 dan klik gambar windows bulat (Office button) paling kiri atas kemudian klik Excel Option di bagian bawah, bagi yang memakai Microsoft Excel 2010 klik File lalu Options.

4. Lalu klik Add-Ins dan klik Go, maka akan tampil jendela pop up Add-Ins,
5. Klik Browse, lalu cari file terbilang.xla hasil download yang telah di simpan di C/windows hasil ekstak tadi.
6. Setelah berhasil maka dalam pop up Add-Ins akan bertambah menu terbilang seperti gambar dibawah ini.

Jika berhasil anda dapat menggunakan fungsi tersebut seperti contoh diatas. Misalnya tuliskan angka di sel A1 2345000,45 lalu di sel B1 tuliskan rumus =terbilang(A1) maka nanti akan mendapatkan hasil terbilangnya menjadi DUA JUTA TIGA RATUS EMPAT PULUH LIMA RIBU RUPIAH, EMPAT PULUH LIMA SEN.

Selamat mencoba...

Bekas Sujud Di Jidat

Dari dulu sampai sekarang, dalam kacamata kebanyakan masyarakat awam, ada kesan bahwa torehan tanda kelam/hitam di jidat seorang muslim menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang yang khusyu’ atau paling tidak ahli beribadah (banyak sujud) dan bahwa ada yang mengatakan bahwa tanda tersebut adalah nur (cahaya) yang bisa berdampak prestisius dikalangan masyarakat. Jika tanda kelam/hitam di jidat tersebut dulu kebanyakan terlihat pada orang-orang yang sudah berusia matang atau berumur, kini tanda tersebut sering dijumpai ada pada jidat seorang muslim yang masih muda atau para santri pondok pesantren, bahkan artis penyanyi dan bekas bermocora yang walau baru beberapa bulan ia bertaubat pun ikut-ikutan diketemukan ada tanda tersebut.

Pertanyaan:

Bagaimanakah pandangan syara’ berkenaan dengan tanda kelam/hitam di jidat tersebut?
Bagaimanakah hukum taatsur (mengupayakan bekas ketika sujud) atau membiarkan tanda kelam/hitam tersebut di jidat?

(PCNU SIDOARJO)

Jawaban 1 dan 2:



Tanda hitam pada jidat seseorang tidak mencerminkan prilaku kasalehan seseorang, meskipun pada sebagian orang2 saleh ditemukan tanda hitam pada jidatnya karena sering shalat. Sedangkan usaha menampakkan tanda hitam pada jidat dengan maksud agar nampak saleh hukumnya adalah haram karena tergolong riya’. Bagi sebagaian orang yang telah nampak tanda hitam pada jidatnya, jika dapat mendorong timbulnya sifat riya’ maka menurut imam Ghazali harus di hilangkan agar terhindar dari sifat riya’.

Adapun mengenai pengertian tanda hitam yang terdapat dalam ayat alqur’an :

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

Para ulama berbeda dalam menafsirkannya:

1. Tanda hitam seperti bekas cap tanda yang ada di punggung onta atau sapi.

2. Perubahan perilaku positif sebagaimana khusyu’ dan lain-lain.

3. Kelak di hari kiamat akan nampak sinar pada jidatnya.

Dasar Pengambilan Hukum:

التحرير والتنوبر لابن عاشور ج 26 ص 201

واختلف في المراد من السيما التي وصفت بأنها من أثر {ٱلسُّجُودِۚ} على ثلاثة أنحاء الأول: أنها أثر محسوس للسجود، الثاني أنها من الأثر النفسي للسجود، الثالث أنها أثر يظهر في وجوههم يوم القيامة. فبالأول فسر مالك بن أنس وعكرمة وأبو العالية قال مالك: السيما هي ما وليس المراد أنهم يتكلفون حدوث ذلك في وجوههم ولكنه يحصل من غير قصد بسبب تكرر مباشرة الجبهة للأرض وبشرات الناس مختلفة في التأثر بذلك فلا حرج على من حصل له ذلك إذا لم يتكلفه ولم يقصد به رياء. وقال أبو العالية: يسجدون على التراب لا على الأثواب.

وإلى النحو الثاني فسر الأعمش والحسن وعطاء والربيع ومجاهد عن ابن عباس وابن جزء والضحاك. فقال الأعمش: مَن كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار. وقريب منه عن عطاء والربيع بن سليمان. وقال ابن عباس: هو حسن السمت. وقال مجاهد: هو نور من الخشوع والتواضع. وقال الحسن والضحاك: بياض وصفرة وتهيج يعتري الوجوه من السهر. وإلى النحو الثالث فسر سعيد بن جبير أيضاً والزهري وابن عباس في رواية العوفي والحسن أيضاً وخالد الحنفي وعطية وشهر بن حوشب: أنها سِيما تكون لهم يوم القيامة، وقالوا: هي بياض يكون في الوجه يوم القيامة كالقمر ليلة البدر يجعله الله كرامة لهم.

تفسير الفخر الرازى ج 1 ص 4099

وقوله تعالى : {سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ } فيه وجهان أحدهما : أن ذلك يوم القيامة كما قال تعالى : {يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ} (آل عمران : 106) وقال تعالى : {نُورُهُمْ يَسْعَى } (التحريم : 8) وعلى هذا فنقول نورهم في وجوههم بسبب توجههم نحو الحق كما قال إبراهيم عليه السلام : {وَتِلْكَ الامْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِا وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلا الْعَالِمُونَ * خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالارْضَ بِالْحَقِّ إِنَّ فِى ذَالِكَ لايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ} (الأنعام : 79) ومن يحاذي الشمس يقع شعاعها على وجهه ، فيتبين على وجهه النور منبسطاً ، مع أن الشمس لها نور عارضي يقبل الزوال ، والله نور السموات والأرض فمن يتوجه إلى وجهه يظهر في وجهه نور يبهر الأنوار وثانيهما : أن ذلك في الدنيا وفيه وجهان أحدهما : أن المراد ما يظهر في الجباه بسبب كثرة السجود والثاني : ما يظهره الله تعالى في وجوه الساجدين ليلاً من الحسن نهاراً ، وهذا محقق لمن يعقل فإن رجلين يسهران بالليل أحدهما قد اشتغل بالشراب واللعب والآخر قد اشتغل بالصلاة والقراءة واستفادة العلم فكل أحد في اليوم الثاني يفرق بين الساهر في الشرب واللعب ، وبين الساهر في الذكر والشكر.

حاشية الصاوي على الجلالين ج 4 ص 89

{ قوله سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ } اختلف في تلك السيما فقيل ان مواضع سجودهم يوم القيامة ترى كالقمر ليلة البدر وقيل هو صفرة الوجوه من سهر الليل وقيل الخشوع الذي يظهر على الاعضاء حتى يتراءى انهم مرضى ةليسوا بمرضى وليس المراد به ما بصنعه بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود

تفسير السراج المنير للخطيب الشربيني ج 4 ص 31

ثم بين كثرة صلاتهم. بقوله تعالى : {سيماهم} أي : علامتهم التي لا تفارقهم {في وجوههم} ثم بين تعالى العلامة بقوله {من أثر السجود} وهو نور وبياض في وجوههم يوم القيامة كما قال تعالى {يوم تبيض وجوه وتسودّ وجوه} (آل عمران : 106) رواه عطية العوفيّ عن ابن عباس. وعن أنس هو استنارة وجوههم من كثرة صلاتهم. وقال شهر بن حوشب : تكون مواضع السجود من وجوههم كالقمر ليلة البدر. وقال مجاهد هو السمت الحسن والخشوع والتواضع والمعنى أنّ السجود أورثهم الخشوع والسمت الحسن الذي يعرفون به. وقال الضحاك : هو صفرة الوجه. وقال الحسن : إذا رأيتهم حسبتهم مرضى وما هم بمرضى. وقال عكرمة : هو أثر التراب على الجباه. قال أبو العالية : لأنهم يسجدون على التراب لا على الثياب. وقال عطاء : استنارت وجوههم من طول ما صلوا بالليل لأنّ من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار قال بعضهم : دخل في هذه الآية كل من حافظ على الصلوات الخمس. قال البقاعي : ولا يظن أنّ من السيما ما يصنعه بعض المرائين من أثر هيئة السجود في جبهته فإنّ ذلك من سيما الخوارج. وفي نهاية ابن الأثير في تفسير الثقات ومنه حديث أبي الدرداء أنه رأى رجلاً بين عينيه مثل ثغنة البعير فقال : لو لم يكن هذا كان خيراً يعني كان على جبهته أثر السجود وإنما كرهها خوفاً من الرياء عليه. وعن أنس عن النبيّ صلى الله عليه وسلم أنه قال : "إني لأبغض الرجل وأكرهه إذا رأيت بين عينيه أثر السجود" وعن بعض المتقدّمين : كنا نصلي فلا يرى بين أعيننا شيء ونرى أحدنا الآن يصلي فيرى بين عينيه ركبة البعير فلا ندري أثقلت الرؤوس أم خشنت الأرض. وإنما أراد بذلك من تعمد ذلك للنفاق

تفسير روح البيان لإسماعيل حقي بن مصطفى الإستانبولي الحنفي الخلوتي ج 9 ص 48

قال الراغب : الرضوان الرضى الكثير {سِيمَاهُمْ} فعلى من ساه إذا أعلمه أي جعله ذا علامة والمعنى علامتهم وسمتهم وقرىء سيمياؤهم بالياء بعد الميم والمد وهما لغتان وفيها لغة ثالثة هي السيماء بالمد وهو مبتدأ خبر قوله : {فِى وُجُوهِهِم} أي ثابتة في وجوههم من أثر السجود حال من المستكن في الجار وأثر الشيء حصول ما يدل على وجوده كما في المفردات أي من التأثير الذي تؤثره كثرة السجود وما روى عن النبي عليه السلام من قوله : لا تعلموا صوركم أي لا تسموها إنما هو فيما إذا اعتمد بجبهته على الأرض ليحدث فيها تلك السمة وذلك محض رياء ونفاق والكلام فيما حدث في جبهة السجاد الذين لا يسجدون إلا خالصاً لوجه الله وكان الإمام زين العابدين رضي الله عنه وهو علي بن الحسين بن علي رضي الله عنهم وكذا علي بن عبد الله بن العباس يقال لهما : ذو الثفنات لما أحدثت كثرة سجودهما في مواضعة منهما أشباه ثفنات البعير والثفنة بكسر الفاء من البعير الركبة وما مس الأرض من أعضائه عند الإناخلاة وثفنت يده ثفناً إذا غلظت عن العمل وكانت له خمسمائة أصل زيتون يصلي عند كل أصل ركعتين كل يوم قال قائلهم: ديار علي والحسين وجعفر وحمزة والسجاد ذي الثفنات. قال عطاء : دخل في الآية تن حافظ على الصلوات الخمس وقال بعض الكبار سيما المحبين من أثر السجود فإنهم لا يسجدون لشيء من الدنيا والعقبى إلامخلصين له الدين وقيل صفرة الوجوه من خشية الله وقيل ندى الطهور وتراب الأرض فإنهم كانوا يسجدون على التراب لا على الأثواب وقيل استنارة وجوههم من طول ما صلوا بالليل قال عليه السلام : من كثر صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار ألا ترى أن من سهر بالليل وهو مشغول بالشراب واللعب لا يكون وجهه في النهار كوجه من سهر وهو مشغول بالطاعة وجاء في باب الإمامة أنه يقدم إلا علم ثم ألا قرأتم الأورع ثم الأسن ثم الأصبح وجهاً أي أكثرهم صلاة بالليل لما روي من الحديث قيل لبعضهم ما بال المتهجدين أحسن الناس وجوهاً قال : لأنهم خلوا بالرحمن فأصابهم من نوره كما يصيب القمر نور الشمس فينور به. در نفحات مذكوراست كه ون ارواح ببركت قرب الهي صافي شد انوار موافقت بر اشباخ ظاهر كردد :

درويش را كواه ه حاجت كه عاشقت

رنك رخش زدوربه بين وبدان كه هست

وقال سهل المؤمن من توجه مقبلاً عليه غير معرض عنه وذلك سيما المؤمنون وقال عامر بن عبد القيس كادوجه المؤمن يخبر عن مكتون عمله وكذلك وجه الكافر وذلك قوله سيماهم في وجوههم وقال بعضهم : ترى على وجوههم هيبة القرب عهدهم بمناجاة سيدهم وقال ابن عطاء : ترى عليهم خلع الأنوار لائحة وقال عبد العزيز المكي : ليست هي النحولة والصفرة لكنها نور يظهر على وجوه العابدين يبدو من باطنهم على ظاهرهم يتبين ذلك للمؤمنين ولو كان ذلك في زنجي أو حبشي انتهى ولا شك أن هذه الأمة يقومون يوم القيامة غراً مخجلين من آثار المضوء وبعضهم يكون وجوههم من أثر السجود كالقمر ليلة البدر وكل ذلك من تأثير نور القلب وانعكاسه ولذا قال : آن سياهى كزى ناموس حق ناقوس زد در عرب بو الليل بوداندر قيامت بوالنهار

إحياء علوم الدين ج 1 ح 140

الأول شعر الرأس ولا بأس بحلقه لمن أراد التنظيف ولا بأس بتركه لمن يدهنه ويرجله إلا إذا تركه قزعا أي قطعا وهو دأب أهل الشطارة أو أرسل الذوائب على هيئة أهل الشرف حيث صار ذلك شعارا لهم فإنه إذا لم يكن شريفا كان ذلك تلبيسا

حاشية البجيرمي على الخطيب ج 6 ص 51

فائدة : قال ابن القيم : ما يفعل في زماننا من عمائم كالأبراج وأكمام كالأخراج فحرام باتفاق ا هـ ويحتمل أن يكون محله في غير المتصفين بالعلم وأرباب المناصب كالقضاة ونحوهم ، فإن ما صار شعارا للعلماء يندب لهم لبسه ليعرفوا فيسألوا وليطاعوا فيما عنه زجروا ، ويحرم على غيرهم التشبه بهم فيه ليلحقوا بهم ، ويحرم على غير الصالح التزيي بزيهم حتى يظن صلاحه ، ومثله من تزيا بزي العالم وقد كثر في زماننا هذا ؛ ومنه يعلم تحريم لبس العمامة الخضراء لغير الشريف ، فقد جعلت العمامة الخضراء لأولاد فاطمة الزهراء ليمتازوا فلا يليق بغيرهم من بقية آله صلى الله عليه وسلم لبسها لأنه تزيا بزيهم فيوهم انتسابه للحسن أو الحسين مع انتفاء نسبه عنهما ويمنع من ذلك ، فاعلمه وتنبه له

تفسير الألوسي ج 19 / ص 236

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا. قرأ عمرو بن عبيد { وَرِضْوَاناً } بضم الراء { سيماهم } أي علامتهم وقرىء { سيمياؤهم } بزيادة ياء بعد الميم والمد وهي لغة فصيحة كثيرة في الشعر قال الشاعر: غلام رماه الله بالحسن يافعا ... له سيمياء لا تشق على البصر / وجاء سيما بالمد واشتقاقها من السومة بالضم العلامة تجعل على الشاة والياء مبدلة من الواو ، وهي مبتدأ خبره قوله تعالى : { سيماهم فِى وُجُوهِهِمْ } أي في جباههم أو هي على ظاهرها ، وقوله سبحانه : { مّنْ أَثَرِ السجود } حال من المستكن في الجار والمجرور الواقع خبراً لسيماهم أو بيان لها أي سيماهم التي هي أثر السجود ، ووجه إضافة الأثر إلى السجود أنه حادث من التأثير الذي يؤثره السجود ، وشاع تفسير ذلك بما يحدث في جبهة السجاد مما يشبه أثر الكي وثفتة البعير وكان كل من العليين علي بن الحسين زين العابدين وعلي بن عبد الله بن عباس أبي الأملاك رضي الله تعالى عنهما يقال له ذو الثفنات لأن كثرة سجودهما أحدث في مواقعه منهما أشباه ثفنات البعير وهي ما يقع على الأرض من أعضائه إذا غلظ ، وما روى من قوله صلى الله عليه وسلم : " لا تعلبوا صوركم " أي لا تمسوها من العلب بفتح العين المهملة وسكون اللام الأثر ، وقول ابن عمر وقد رأى رجلاً بأنفه أثر السجود : أن صورة وجهك أنفك فلا تعلب وجهك ولا تسن صورتك فذلك إنما هو إذا اعتمد بجبهته وأنفه على الأرض لتحدث تلك السمة وذاك محض رياء ونفاق يستعاذ بالله تعالى منه ، والكلام فيما حدث في وجه السجاد الذي لا يسجد إلا خالصاً لوجه الله عز وجل ، وأنكر بعضهم كون المراد بالسيما ذلك .أخرج الطبراني . والبيهقي في «سننه» عن حميد بن عبد الرحمن قال : كنت عند السائب بن يزيد إذ جاء رجل وفي وجهه أثر السجود فقال : لقد أفسد هذا وجهه إما والله ما هي السيما التي سمي الله تعالى ولقد صليت على وجهي منذ ثمانين سنة ما أثر السجود بين عيني ، وربما يحمل على أنه استشعر من الرجل تعمداً لذلك فنفى أن يكون ما حصل به هو السيما التي سمي الله تعالى ، ونظيره ما حكى عن بعض المتقدمين قال : كنا نصلي فلا يرى بين أعيننا شيء ونرى أحدنا الآن يصلي فترى بين عينيه ركبة البعير فما ندري أثقلت إلا رؤس أم خشنت الأرض

Labels